Minggu, 27 November 2016

TAHUN KE-50 PERNIKAHAN KAKEK DAN NENEK

Alkisah, pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan sepasang Kakek-Nenek. Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga besar Kakek dan Nenek tersebut beserta kerabat dekat dan kenalan.
Pasangan Kakek-Nenek ini dikenal sangat rukun, tidak pernah terdengar oleh siapapun bahkan pihak keluarga mengenai berita mereka perang mulut. Singkat kata, mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama bagi kebanyakan orang. Mereka telah dikaruniai anak-anak yang sudah dewasa dan mandiri baik secara ekonomi maupun pribadi. Pasangan tersebut merupakan gambaran sebuah keluarga yang sangat ideal.
Di sela-sela acara makan malam yang telah tersedia, pasangan yang merayakan peringatan ulang tahun pernikahan mereka ini pun terlihat masih sangat romantis. Di meja makan, telah tersedia hidangan ikan yang sangat menggiurkan yang merupakan kegemaran pasangan tersebut.
Sang Kakek pun, pertama kali melayani sang Nenek dengan mengambil kepala ikan dan memberikannya kepada sang Nenek, kemudian mengambil sisa ikan tersebut untuknya sendiri.

Jumat, 25 November 2016

PESAN YANG SAMA, TAPI PENGERTIAN YANG BERBEDA

Sebelum sang Ayah menghembuskan nafas terakhir, sang Ayah menyampaikan wasiat kepada kedua anaknya :
“Anakku, ada dua wasiat penting yang ingin ayah sampaikan kepadamu untuk keberhasilan hidupmu”
“Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada siapapun...”
“Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik
matahari secara langsung...”

Minggu, 20 November 2016

AKU INGIN MATI.!!!

Seorang murid mendatangi gurunya. Kiyahi, saya sudah bosan hidup. Saya ingin mati. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya bangkrut. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. " Sang kiyahi tersenyum "Oh, kamu cuma lelah" "Tidak Kiyahi, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati." Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang kiyahi meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya,'bosan hidup'.

Rabu, 16 November 2016

MEMAKNAI CINTA BUNDA

Dikisah ini saya tidak bisa menguraikan maksud dan pesan dari kisah ini,
mungkin karna sudah banyak pesan moral didalam cerita.

Seusai sholat subuh aku dikejutkan oleh Bunda : "Ari, Nenek kamu masuk rumah sakit. Bunda harus datang melihatnya.“
Kulihat wajah bunda nampak sedih.
Tentu aku harus mendampingi bunda karena tempat tinggal nenek tidak di Jakarta tapi Sumatera.
Sementara aku hampir tidak mungkin meninggalkan kesibukanku di Jakata, Apalagi mitra bisnisku dari luar negeri sedang ada di Jakarta untuk menjajaki kerjasama pembelian produksi pabrikku.
Kulihat Bunda sedang sibuk mengemas pakaiannya di kamar.
“ Bunda, apa enggak bisa berangkatnya lusa saja”
kataku dengan lembut.
“ Bunda enggak mau ganggu kamu, bunda bisa pergi sendiri kok, Antar saja Bunda ke Bandara ya “
kata bunda sambil memasukan pakaiannya kedalam koper
“Baru minggu lalu bunda ke Dokter dan sekarang masih harus istirahat.“
Kataku dengan tetap lembut sambil memegang tas kopernya untuk mencoba menahannya pergi. “ Lusa saja, ya. Aku temanin. “
“ Tidak ! “ Mata Bunda melotot. Kalau sudah begini aku hanya bisa menghela nafas panjang. Seperti biasanya aku harus mengalah untuk mengikuti kata Bunda. Istriku juga punya sifat sama denganku untuk mengikuti kehendak Bunda.“

JANGAN MERENDAHKAN


Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40-an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal. Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung untu sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri.Aelesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai. Tida jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting.

ORANGTUA LAH YANG BERHUTANG PADA ANAK?

Anak-anak adalah anugerah Tuhan, diutus hari demi hari untuk berkhotbah tentang cinta, harapan dan perdamaian.
-James Russell Lowell

PESAN UNTUK MAMA

Mamaku, sayang, aku mau cerita sama Mama. Tapi ceritanya pakai surat ya. Kan Mama sibuk, capai, dan kalau pulang sudah malam. Kalau aku banyak ngomong, nanti mama marah kaya kemarin itu. Aku jadinya takut nangis. Kalau pakai surat, kan Mama bisa baca sambil tiduran. Kalau nggak sempat baca surat ini, bisa disimpan sampai besok. Pokoknya bisa di baca kapan aja, deh. Boleh juga suratnya dibawa ke kantor.

JUST DO IT !!!



Ini kisah nyata yg terjadi pada thn 1892 di Stanford University.
Pesan moralnya masih relevan saat ini.

Selasa, 15 November 2016

KAPAN SEMUA BERAKHIR?

Menghitung detik yang tak berujung,
seakan waktu yang terhenti disetiap detiknya.
Tak ada batas,
tak ada kepastian

MENUNGGU MAUT

Karang berdiri tegar,
terkikis hingga berlubang.
Air asing terus menampar,
ikan ikan berenang gontai menegelilingi.

Senin, 07 November 2016

PLANET ASING


Aku bagai menapak diatas bimbang.
Memilah setiap jalan tanpa beban aral.
berkutik diatas sebuah penantian,
aku terdiam dalam kegelisahan.

Kamis, 03 November 2016

SIMPONI HIDUP

Setiap kata yang ku ucap adalah nada,
terangkai lagu sendu.

Petik gitar mengelok nada.
Simponi mengalun indah,
menari hingga lupa masa.

Rabu, 02 November 2016

GANTUNG HATI

Kau datang dengan senyum yang akhirnya sllu kubawa dalam dunia fanaku.
Saat kau berbicara kata demi kata terekam dengan indah dikepala,
ingin sllu ku ulang lagi suara itu.
Bahagia kau cipta, seakan tak ada lagi resah yang ku perduli.
Semua indah, semua penuh warna.
Seakan seribu tahun aku akan bernafas disampingmu.

Kini semua itu menjelma menjadi sebuah rindu,
sekian lama aku menunggu sebuah kejelasan, tak ada ku dapat.
Aku ingin tempatkan bahagia ini dengan wadah kepastian,
apa arti aku dihidupmu?
Apa lagi yang kau tunggu, bahagia ini sudah meluap tak dapat lagi kubendung,
aku butuh hatimu.

Atau apakah bahagia ini hanya aku yang rasa?
Cinta ini?
Apa kau tak merasa hal yang sama?
Bicaralah, aku ingin sebuah pengakuan.
Aku tak ingin yang lain,
aku tak ingin kisah yang lain,
aku tak tau apa yang kuharap saat ini.
Kosong, hanya lautan tanpa badai.
Hanya jarak jarak yang tak terjangkau dalam mimpi.
Kosong, hanya aku, tanpamu, sendiri.

-Kristianti (Luka)-

Selasa, 01 November 2016

HANYA LOGIKA

Menunggu aku disini,
seperti terciptanya agar-agar dari lempengan gelatin,
tenang namun padat.

Muak sudah detik waktu,
tak lagi berdetik mengikuti porosnya.
Hilang pula senja diujung sore,
pekatnya awan menghalangi keindahannya.

Aku bagai petuah merindukan wadah,
menekan kata-kata terbaik disetiap kalimat,
menjadi aksara pasti disetiap katanya.

Dan aku tetaplah bodoh,
menunggu hingga memfosil pun tak akan ada hadir dirimu.
Berdosa aku pada logika,
hati selalu berperan lebih unggul.
Hanya ada sesal kudapat.
Maaf, maaf, dan maaf